Tanjungbalai 29 Oktober 2016
Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi mengajak segenap masyarakat Tanjungbalai untuk bersatu membangun Kota Tanjungbalai tanpa harus memandang agama dan suku. Harapannya agar rasa kebersamaan dan persaudaraan antar sesama yang telah tercoreng oleh ulah segelintir orang dapat terajut kembali.
Himbauan itu disampaikan Gubsu di hadapan warga masyarakat Kota Tanjung Balai saat memimpin apel Bakti Sosial TNI, Polri dan Pemerintah Daerah di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, Kota Tanjung Balai. Hadir dalam kesempatan itu Kapolda Sumut Irjen Dr H Rycko Amelza Dahniel, Panglima Kodam l/Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung, Dan Lantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Roberth Wolter Tappangan,SH, Pangkosek Hanudnas III, Walikota Tanjung Balai M.Syahrial SH,MH, Kepala BNN, Wakapolda, mewakili Kajati Sumut dan ratusan warga.
Gubsu mengatakakan masyarakat Kota Tanjung Balai harus berusaha menunjukkan sikap toleran. Apa yang sudah terjadi harus menjadi pelajaran berharga dengan bersama-sama menciptakan kerukuanan dan kedamaian.“Mari kita bergandengan tangan bersama bersatu membangun Kota Tanjung Balai. Masyarakat Kota Tanjungbalai harus bisa menunjukkan sikap toleran, rukun dan damai sehinga tidak menimbulkan trauma bagi masyarakat atau berdampak buruk bagi iklim investasi usaha,” imbuh Gubsu.
Menurut Erry Nuradi, bersatu membangun Kota Tanjung Balai ini adalah bagian dari membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Karena kita harus memiliki tekad untuk melakukan yang terbaik demi NKRI,” kata Erry.
Sementara itu, Walikota Tanjung Balai M.Syahrial mengatakan kondisi dan situasi Kota Tanjung Balai saat ini kondusif. Penurunan patung dari Vihara menurut Syahrial merupakan kesepakatan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang ada di Tanjung Balai dalam rangka menjaga kondusifitas . “Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar pasca kejadian kerusuhan Tanjungbalai tidak berefek kepada daerah lain,” ujar Syahrial.
Dijelaskan Syahrial , pasca penurunan patung dimaksud, pihaknya mengajak para alim ulama dan tokoh agama di Tanjung Balai terlibat aktif memberi pengertian kepada umat agama masing-masing demi terwujud situasi kondusif. “Terhadap para tersangka pelaku kerusuhan, biarkan proses hukum berjalan. Yang terpenting saat ini menjaga kondusifitas dan menjalin kembali kerukunan antara umat beragama,” kata Syahrial.
Dalam kesempatan itu, Gubsu mengapresiasi kegiatan Bakti Sosial yang dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dan tanggungjawab Polri dalam upaya membantu saudara yang membutuhkan uluran tangan. “Sinergitas dan kemanunggalan Polri dengan rakyat serta Pemda melalui kegiatan bakti sosia seperti ini menjadi kekuatan luar biasa untuk memajukan daerah, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai isu dan persoalan yang terjadi,” ujar Gubsu.
Bakti Sosial TNI-Polri dan Pemerintah Daerah terdiri atas kegiatan pengobatan gratis, pembagian sembako 1.250 paket dan kerja bakti di rumah ibadah berupa mesjid, gereja, vihara dan klenteng. Pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pemeriksaan tensi, USG penyakit dalam kebidanan, mata, umum dan gigi dengan target 1.000 pasien. Sedangkan kerja bakti dilaksanakan di 9 rumah ibadah yaitu mesjid Al Ikhlas, Mesjid Nurul Iman, Mesjid Jamik Isabil, Vihara Tri Ratna, Kelenteng Dewi Samudera, Kelenteng Kiong Hoa, Gereja HKBP, Gereja BNKP Nias dan Gereja Pentakosta Indonesia. Kerja Bakti melibatkan personil TNI, Brimob dan Polres Tanjungbalai.